Kajian Ilmiah Ustadz Hannan Attaki di Bengkulu: Menggali Rahasia Takdir, Jodoh dan Rezeki

BENGKULU– Antusiasme luar biasa menyambut gelaran Kajian Ilmiah Islam bertajuk “Sharing Time Bersama Ustadz Hannan Attaki, Lc.” yang diselenggarakan selama dua hari, 18-19 Oktober 2025. Puncaknya, pada Minggu (19/10), pukul 07.00 WIB hingga selesai, Hotel Mercure Bengkulu dipadati sekitar 600 peserta yang haus akan ilmu agama dan motivasi hidup.
Kegiatan yang bertempat di Ballroom Hotel Mercure, Jalan S. Parman No. 27, ini mengusung tema krusial: “Rahasia Merubah Takdir, Jodoh, Rezeki dan Sukses.” Tema ini dianggap sangat penting karena mengangkat topik bagaimana seorang Muslim dapat berperan aktif dalam meraih kehidupan yang lebih baik, bukan sekadar pasrah pada keadaan.
Dalam penyampaiannya yang khas dan mudah diterima, Ustadz Hannan Attaki, Lc., mengupas tuntas empat poin utama yang menjadi kunci perubahan hidup seorang Muslim:
1. Takdir dan Ikhtiar: Ruang untuk Berubah
Ustadz Hannan menekankan bahwa konsep takdir dalam Islam tidak berarti manusia tidak bisa berubah. Ia membedakan antara takdir muallaq (yang dapat berubah dengan usaha dan doa) dan takdir mubram (yang sudah pasti). “Manusia tetap memiliki ruang yang luas untuk berusaha, berdoa, dan memperbaiki diri. Jangan pernah menjadikan takdir sebagai alasan untuk bermalas-malasan,” tegasnya.
2. Jodoh: Bukan Menunggu, Tapi Mempersiapkan Diri
Mengenai jodoh, Ustadz Hannan memberikan perspektif yang inspiratif. Menurutnya, jodoh bukan semata tentang “menunggu,” melainkan tentang “mempersiapkan diri menjadi pribadi yang pantas.” Ia mengutip Surah An-Nur ayat 26, menegaskan bahwa ketika seseorang memperbaiki iman, akhlak, dan amal, Allah akan mempertemukan dengan pasangan yang sepadan dan baik.
3. Rezeki: Bukan Sekadar Uang
Konsep rezeki diperluas oleh Ustadz Hannan. Rezeki tidak hanya berupa materi atau uang, melainkan juga kesehatan, waktu luang yang berkah, ilmu yang bermanfaat, dan kebahagiaan hati. Kunci untuk membuka pintu rezeki yang lebih luas, menurutnya, adalah dengan memperbanyak ikhtiar yang halal, rutin bersedekah, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah (tawakal).
4. Sukses: Hakikat Kebahagiaan Sejati
Penceramah yang dikenal dekat dengan generasi muda ini menutup kajiannya dengan definisi sukses sejati dalam Islam. Sukses bukan hanya pencapaian duniawi semata, tetapi juga kebahagiaan hati dan keberkahan hidup. “Dengan menggabungkan kekuatan iman, ilmu, dan amal saleh, seorang Muslim akan mencapai sukses yang hakiki, di dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya, yaitu meningkatkan pemahaman generasi muda tentang konsep takdir, menanamkan nilai bahwa doa, usaha, dan tawakal adalah kunci perubahan, serta menginspirasi ratusan peserta untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam aspek spiritual, sosial, dan profesional.(Ynt)