Janji Bedah Rumah Mangkrak, Warga Belumai 1 Rasakan Pilu dan Terpuruk

REJANG LEBONG – Harapan besar Rusmin, warga Desa Belumai 1, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, berubah menjadi kekecewaan mendalam. Setahun lalu, ia bersama sang istri, Santi, sempat menerima kabar gembira: bantuan program bedah rumah dari pemerintah. Namun, janji yang diharap menjadi jalan menuju hunian layak itu kini hanya menyisakan luka.
Penghasilan keluarga Rusmin yang hanya bertumpu pada kerja serabutan sebagai buruh tani, sejatinya tidak cukup untuk memperbaiki rumah sendiri. Karena itu, kabar bantuan pemerintah kala itu bagai titik terang. Namun, kenyataan berbanding terbalik. Rumah yang sudah terlanjur dirobohkan kini hanya tersisa tanah beralaskan kayu rapuh.
“Selama hujan deras, saya hampir tidak tidur semalaman. Takut rumah roboh menimpa anak dan istri,” ucap Rusmin dengan mata sendu, Rabu (3/9/2025).
Nasib serupa dialami Rudi Hartono, warga desa yang sama. Ayah dua anak itu terpaksa berutang Rp10 juta demi melanjutkan pembangunan rumahnya yang mangkrak. “Kami tidur di samping bangunan bedah rumah, berdinding papan dan bambu. Dua bulan lebih anak-anak tidur di tempat tak layak,” ungkapnya lirih.
Rudi mengaku terpaksa meminjam uang dari tetangga, dengan harapan bantuan pemerintah segera cair. Namun hingga kini, sepeser pun dana itu belum diterimanya. “Saya membangun dengan hutang, sementara bantuan yang dijanjikan tidak kunjung ada. Malu rasanya, tapi demi keluarga saya harus bertahan,” tuturnya.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dusun Belumai 1, Wawan Sopian, menyatakan akan mengambil langkah tegas. “Jika dalam sepuluh hari ke depan belum ada kepastian dari pemerintah mengenai program bedah rumah ini, kami bersama warga yang senasib akan mendatangi kantor pemerintah,” ujarnya.(Mawit)