Kapolresta Bengkulu Dorong Kader GMNI Jadi Intelektual dan Militan dalam Menjaga Persatuan Bangsa

BENGKULU – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bengkulu menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XVIII pada 17–19 Oktober 2025 di Hotel Pasir Putih, Kota Bengkulu.
Kegiatan yang mengangkat tema “Persatuan Intelektualitas dan Militansi Kader, Jalan Perjuangan Bangsa” ini menjadi momentum penting bagi kader GMNI untuk memperkuat ideologi, memperdalam wawasan, dan mempertegas arah perjuangan organisasi.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H., menghadiri kegiatan tersebut dan memberikan pesan kebangsaan kepada seluruh kader.
Ia mengapresiasi semangat mahasiswa GMNI yang terus menjaga idealisme serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial.
“GMNI ini berisi mahasiswa yang kritis, idealis, dan memiliki intelektualitas tinggi. Saya berharap kader GMNI bisa menjadi pelopor perubahan dengan tetap menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Sudarno.
Ia menegaskan pentingnya intelektualitas dan militansi sebagai dua kekuatan utama kader dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Intelektualitas, katanya, menjadi senjata untuk berpikir kritis, analitis, dan solutif terhadap persoalan bangsa.
Sedangkan militansi mencerminkan keberanian bertindak, konsistensi dalam perjuangan, serta loyalitas terhadap rakyat kecil.
“Tanpa intelektualitas, militansi hanyalah emosi tanpa arah. Tapi tanpa militansi, intelektualitas hanya menjadi teori tanpa tindakan,” ucapnya.
Sudarno juga menyoroti pentingnya kaderisasi dalam menjaga keberlanjutan organisasi. Ia mengingatkan agar setiap pemimpin menyiapkan penerus dengan semangat yang sama, bukan hanya menikmati jabatan sementara.
“Banyak organisasi yang pecah karena gagal melakukan kaderisasi. Suksesi harus berjalan mulus dan demokratis, karena perbedaan pendapat adalah hal wajar selama tetap menjaga marwah organisasi,” tambahnya.
Dalam pesannya, Sudarno mengajak seluruh kader GMNI Bengkulu untuk terus berperan aktif menjaga persatuan nasional. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak mudah terpecah atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik jangka pendek.
“Gunakan intelektualitas dan militansi kalian untuk mempersatukan seluruh anak bangsa dalam bingkai persatuan. Hanya dengan persatuan kita bisa mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur seperti cita-cita Bung Karno,” tegasnya.
Konfercab ke-XVIII ini juga menjadi ajang suksesi kepemimpinan DPC GMNI Bengkulu.
Melalui forum ini, kader diharapkan mampu melahirkan pemimpin baru yang visioner, progresif, dan konsisten menjalankan nilai-nilai Marhaenisme di Bumi Rafflesia.(Ynt)