Dugaan Korupsi Tambang Batubara, Rumah Pengusaha Bebby Hussy Digeledah Tim Kejati Bengkulu

BENGKULU – Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu menggeledah rumah pengusaha batubara, Bebby Hussy, di Jalan Sadang, Kota Bengkulu, Kamis (17/7/2025), dalam lanjutan penyidikan perkara dugaan korupsi perizinan tambang batubara yang diduga merugikan negara hingga Rp300 miliar.

Penggeledahan dilakukan pada siang hari setelah penyidik tiba dengan membawa surat tugas resmi tertanggal 16 Juli 2025. Tim langsung memeriksa dokumen-dokumen penting terkait kegiatan usaha tambang batubara milik Bebby, khususnya dalam kurun waktu 2022 hingga 2025.

Kuasa hukum Bebby, Teguh, S.H., menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik proses hukum yang sedang berlangsung. Ia menegaskan bahwa kliennya bersikap kooperatif dan tidak menghalangi penyidikan.
“Kami terbuka sejak awal. Tidak ada barang bukti yang disembunyikan. Semua berjalan lancar dan transparan,” ujar Teguh kepada awak media di lokasi penggeledahan.

Teguh juga menjelaskan bahwa perusahaan milik kliennya telah berhenti beroperasi dan justru mengalami kerugian dalam periode usaha yang diperiksa.
“Usaha tambang sudah tidak aktif lagi. Justru mengalami kerugian, bukan keuntungan,” katanya.

Sebelum penggeledahan berlangsung, Bebby Hussy dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Kantor Kejati Bengkulu pukul 13.00 WIB. Namun, karena kondisi kesehatan yang menurun usai perjalanan dari Jakarta, ia belum bisa memenuhi panggilan penyidik.
“Kami tidak menghindar. Begitu sampai di Bengkulu, kami langsung menuju rumah untuk menyambut tim kejaksaan,” ujar Teguh.

Kasus yang tengah diselidiki Kejati Bengkulu ini berkaitan dengan dugaan korupsi perizinan pertambangan dan aktivitas tambang yang dilakukan di luar wilayah izin resmi, yang berdampak pada kerugian negara dan kerusakan lingkungan skala besar.(Ynt)