Wagub Bengkulu Semprot SMKN 12 Keberbakatan Olahraga Makan Siang Rp 40 Ribu Tak Layak, WC Siswa Memprihatinkan!

BENGKULU — Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Mian, melontarkan kritik keras saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMKN 12 Keberbakatan Olahraga pada Kamis (10/4/2025) siang. Didampingi Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, kunjungan tersebut menyoroti langsung dua isu serius: kualitas makanan bergizi gratis dan kondisi fasilitas asrama sekolah.
Dalam peninjauan menu makan siang, Wagub Mian tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dengan anggaran sebesar Rp 40 ribu per porsi, makanan yang disajikan dinilai jauh dari kata layak, baik dari segi kualitas maupun kandungan gizi.
“Ini standar makan bergizi gratis? Dengan anggaran Rp 40 ribu, seharusnya sajian sudah layak dan bernutrisi. Tapi faktanya, lauk seperti ini tidak logis. Saya sudah ambil semua sampel. Kalau ini benar Rp 40 ribu, harusnya sudah bisa dimakan pakai sumpit, Mas,” sindir Mian dengan tajam.
Kritik tidak berhenti di ruang makan. Wagub Mian juga meninjau kondisi kamar asrama dan toilet yang digunakan 130 siswa setiap hari. Hasilnya, lebih memprihatinkan. Toilet yang baru dibangun sembilan tahun lalu kini sudah rusak dan jauh dari standar kelayakan.
“130 siswa mandi di sini. Coba lihat, apakah ini layak? Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. Baru sembilan tahun, tapi sudah seperti bangunan tua yang terbengkalai,” tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, Wagub Mian memastikan akan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu untuk dimintai pertanggungjawaban.
“Saya tidak bisa diam. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita. Kalau fasilitas dasar seperti ini saja tidak terpenuhi, bagaimana mereka bisa berkembang secara optimal? Saya akan panggil dinas terkait secepatnya,” ujarnya di akhir kunjungan.
Kunjungan ini sekaligus menjadi sinyal keras bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak akan menoleransi pembiaran terhadap kondisi pendidikan dan kesejahteraan siswa, khususnya di sekolah kejuruan berasrama. Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran dan fasilitas dipastikan segera dilakukan.(Ynt)